Review Nabati Mi Goreng

Nabati dan keju memang kerap berbanding lurus. Itu karena kesan akan lini produk Richeese yang kuat di masyarakat sehingga membuat Nabati kerap identik semua hal dengan rasa atau tambahan unsur keju.

Kali ini Nabati tidak menambahkan unsur atau embel-embel keju pada mi instan terbarunya. Yup, mi Nabati yang satu ini memang tidak mengandung tambahan keju pada daftar komposisinya.

Pertanyaannya: apakah rasa mi instan ini akan jauh lebih enak tanpa tambahan unsur keju?

Tanpa basa-basi lagi, mari kita bongkar isi! Cekidot!

Bongkar Bungkus

Nabati memang jauh lebih dikenal sebagai produsen makanan ringan. Ini adalah kali kedua produsen ini mencoba pasar mi instan lokal setelah sebelumnya dicoba dengan mi instan dari lini Richeese.

Nabati Mi Goreng, kemasan utuh.
sumber foto: koleksi pribadi

Ukuran kemasan dari mi instan ini sendiri bisa dibilang ukuran standar mi instan jumbo. Ane kira mi instan ini dengan harga berkisar 3k ini juga menyasar mi instan jumbo. Ternyata dugaan ane salah besar sewaktu membuka bungkusnya.

Nabati Mi Goreng, isi kemasan.
sumber foto: koleksi pribadi

Mi instan ini memiliki bentuk blok yang terbilang lebar, tapi helaian mi pada bloknya itu terbilang kecil. Beda tipis dengan camilan mi yang dijual di warung atau kantin sekolah. Kemungkinan besar isi minya bakal jauh lebih sedikit setelah dimasak.

Selain itu, keterangan dari kemasan mi instan ini cukup baik. Ada tulisannya yang jelas juga gampang disobek tanpa menggunakan guntingnya. Sayangnya serbuk bumbu dari mi ini agak padat. Entah itu karenakesalahan dari proses penyimpanan sebelum didistribusikan ke Borma ato gimana ya ane kurang tahu juga.

Ulasan

Ane tertarik icip mi instan ini gak cuman buat memenuhi lidah ane yang selalu gatel liat makanan baru di depan mata, tapi juga karena embel-embel “bawang goreng spesial”.

Bicara soal bawang goreng, ane agak-agak bias soal ini. Ane emang seneng banget ngemil bawang goreng. Sayangnya bawang goreng di mi instan lokal itu gak semuanya enak. Enak di sini bukan berarti kudu pake bawang sumenep yang biasa dipake buat pugasan standar catering ato restoran.

Bawang goreng buat pugasan bisa pake bawang merah biasa ato pake campuran tepung, tapi hasil akhirnya tetep semu manis dan gak pahit. Salah satu mi instan favorit ane itu Mi Sedaap Goreng gara-gara bawang gorengnya. Apakah mi instan ini bawang gorengnya hampir setara apalagi melebihi Mi Sedaap?

Nabati Mi Goreng, sudah matang.
sumber foto: koleksi pribadi

Sayangnya ane kecewa sewaktu memasak mi ini. Bawang goreng spesial itu ternyata sebatas bubuk bawang goreng yang ditabur ke atas mi. Bukan memiliki butiran bawang utuh seperti halnya bawang goreng Indomie apalagi Mi Sedaap.

Selain itu, tebakan ane bener soal porsi mi yang sudah dimasak. Lihat saja pada foto di atas.

Lantas, bagaimana dengan rasanya? Jujur aja makan mi ini berasa nelen minyak Sunco.

NB:

Buat yang gak tahu maksud ane, itu iklan minyak goreng yang model iklannya minum minyak buat uji kemurniannya. Ada iklannya di YouTube juga.

Kok kayak nelen minyak? Ya habisnya rasa yang kerasa di lidah ane itu cuma minyak. Gak ada rasa lain seperti manis dari kecap dan gurih dari bumbu bubuknya. Mungkin ini juga pengaruh dari serbuk bumbu yang memadat sewaktu ane membelinya? Ane belum coba dengan kondisi kemasan yang jauh lebih baik. Kesan itu juga membuat ane agak kapok untuk mencoba mi instan ini lagi.

Kesimpulan

Nabati sudah berusaha melepaskan diri dari bayang-bayang keju yang selama ini melekat dari produknya. Namun, eksekusinya masih belum sukses. Rasanya tidak memiliki sentuhan manis, gurih, dan berasap khas mi goreng buatan rumah atau pedagang kakli lima. Jika mi instan ini diterima masyarakat, semoga saja ada revisi rasa yang membuat Nabati memiliki nilai lebih dibandingkan dengan kompetitornya.

Tinggalkan komentar