7 Hal Penting di Masa Dewasa, tapi Tidak Diajarkan di Sekolah

Ngapain juga belajar lagi? Kita ‘kan gak sekolah! Banyak orang beranggapan demikian jika kita berbicara soal belajar setelah lulus sekolah terlebih di usia dewasa.

Namun, kata siapa belajar berhenti begitu saja setelah kita dewasa? Berikut ini adalah tujuh hal yang tidak pernah diajarkan di sekolah, tapi ironisnya sangat menunjang kehidupan kita di masa dewasa.

Daftar Isi

  1. Literasi Keuangan
  2. Memahami Sindiran, Ironi, dan Sarkasme
  3. Pertolongan Pertama
  4. Literasi Media
  5. Teknik Bersih-Bersih Rumah
  6. Pengetahuan Hukum dari Hal Sederhana
  7. Hal Penunjang untuk Bisnis

Literasi Keuangan

Masa dewasa adalah masa bagi kita untuk mengurusi diri kita sendiri termasuk masalah keuangan. Masalah keuangan bisa berakibat fatal jika kita tidak memahaminya sejak dini. Banyak masalah yang muncul berawal dari keuangan. Kalau kita mengambil contoh yang populer: dikejar penagih hutang dan salah satu penyebab retaknya hubungan rumah tangga.

sumber foto: Pixabay/Pexels.com

Kemampuan ini memang tidak diajarkan sejak kita masih duduk di bangku sekolah. Untungnya, belakangan ini masyarakat kita mulai sadar akan masalah ini. Banyak sekali konten di internet dan artikel/buku-buku populer yang membahas masalah ini dengan bahasa yang praktis dan mudah dipahami. Tentu saja dengan contoh yang dekat dengan keseharian.

Salah satu konten yang populer di internet adalah cara untuk mencicil rumah sendiri meskipun dengan gaji sebatas UMR. Siapa juga yang mau punya rumah sendiri biar gaji pas-pasan?

Literasi keuangan sendiri tidak sesederhana mengatur uang yang dibutuhkan untuk keseharian, tetapi juga cara untuk menyikapi uang sendiri. Kita juga bakal belajar bagaimana cara berinvestasi, memilih instrumen investasi yang tepat, cara menghitung besar pajak/zakat yang kita keluarkan per tahun, cara mengatur pos-pos keuangan, hingga tips dan trik untuk bisa menyiasati pengeluaran di masa sulit.

Kemampuan ini tidak melulu jadi konsumsi para pakar keuangan atau pun ibu rumah tangga. Siapa saja berhak mempelajarinya termasuk orang dewasa. Kemampuan ini bisa menyelamatkan diri kita bahkan keluarga kita di tengah ketidakpastian ekonomi seperti sekarang.

Memahami Sindiran, Ironi, dan Sarkasme

Gaya bahasa atau majas sebenarnya merupakan alat bantu untuk mengungkapkan perasaan atau isi pikiran kita pada orang lain. Sayangnya, majas sebatas dibebankan pada hafalan dalam materi Bahasa Indonesia di sekolah, tapi minim penerapannya dalam dunia nyata.

Ada beberapa majas yang perlu kita kuasai dalam keseharian meskipun kita tidak ingin menjadi seorang penulis. Tiga sekawan ini merupakan salah satunya.

Alasannya kenapa? Semua berhubungan dengan pergaulan di masa dewasa.

sumber foto: Creative Vix/Pexels.com

Sindiran, ironi, dan sarkasme adalah tiga sekawan yang sekilas tidak berbahaya, tapi bisa menyinggung perasaan orang lain. Tak heran ada pepatah yang mengatakan lidah jauh lebih berbahaya daripada pisau.

Memahami tiga sekawan ini tidaklah mudah terlebih di era internet seperti sekarang. Itu karena intonasi yang tersurat pada tulisan/komentar di internet itu tidak seperti saat kita berbicara secara langsung. Hal ini kerap menimbulkan kesalahpahaman. Lebih buruk lagi, jika orang tersebut kerap menganggap serius semua hal yang dikatakan orang lain. Hal ini bisa berakibat fatal bagi diri kita sendiri terlebih jika menyangkut masalah serius seperti bisnis.

Kemampuan memahami tiga sekawan ini juga bisa menghindarkan kita dari perundungan bahkan politik kantor yang kerap terjadi di masa dewasa. Itu karena perundungan di masa dewasa selalu bermain cantik. Kita juga bisa membedakan mana lelucon dan hinaan. Selain itu, pemahaman akan ketiganya sangat membantu kita agar tidak menyinggung perasaan dan harga diri orang lain. Hal itu sangat membantu kita agar tetap bertahan dalam kerasnya pergaulan, terutama di kota-kota besar dan media sosial.

Pertolongan Pertama

Pertolongan pertama mungkin hanya bisa kita pelajari lewat materi di Pramuka atau PMR. Itu pun jika kita tertarik bergabung dengan kedua ekstrakurikuler tersebut di masa sekolah. Namun, bagaimana jika tidak bergabung dengan keduanya? Kemampuan ini wajib dikuasai untuk mengantisipasi hal darurat terlebih di masa dewasa.

sumber foto: Andrea Piacquadio/Pexels.com

Kecelakaan memang lumrah terjadi tidak peduli rentang masa usia kita. Kadang hal itu bisa mengancam nyawa seseorang jika tidak langsung ditangani. Kadang pula kita panik karena tidak terbiasa dengan situasi itu dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Ada banyak teknik pertolongan pertama yang harus kita kuasai. Kita bisa mulai belajar melakukan teknik pertolongan pertama sederhana seperti halnya evakuasi korban dari lokasi terjadinya musibah, cara menghentikan pendarahan, cara membersihkan luka, teknik pembalutan sederhana, penanganan keracunan, dan pernapasan buatan. Kita juga bisa belajar teknik yang spesifik dan berhubungan dengan keluarga kita. Misalkan pertolongan pertama saat adik kecil/anak kita sedang mengalami demam tinggi.

Pertolongan pertama tidak hanya membantu untuk menyelamatkan nyawa seseorang, tapi juga menjadi salah satu benih baik yang bisa menyelamatkan kita di masa depan. Pertolongan pertama juga bisa melatih empati kita pada orang lain. Jadi, tidak ada ceritanya merekam video detik-detik kecelakaan atau diam saja di sekitar TKP sewaktu ada korban yang sangat membutuhkan pertolongan kita.

Literasi Media

Banyak orang beranggapan kalau “nonton ya nonton” begitu saja. Lantas, bagaimana dengan ceritanya? Kadang masalah cerita di sinetron saja bisa menimbulkan perdebatan serius terlebih di kalangan emak-emak. Kadang juga kita terlalu menganggap serius hal yang kita baca, dengar, atau tonton itu sebagai kebenaran.

sumber foto: JESHOOTS.com/Pexels.com

Kesal dengan fenomena seperti itu setiap hari? Itulah gunanya literasi media.

Literasi media adalah kemampuan dasar bagi kita untuk memahami setiap media yang kita konsumsi setiap hari. Tidak peduli untuk memperkaya informasi ataupun sekadar hiburan. Sayangnya, hal ini tidak diajarkan dengan benar di sekolah.

Kemampuan literasi media yang baik sangat memudahkan kita untuk memilah-milah setiap informasi yang diterima. Kita juga bisa memahami setiap maksud yang tersurat maupun tersirat dari setiap media yang kita konsumsi seperti berita dan sinetron. Kita juga bisa mencegah diri kita sendiri dari pengaruh buruk media seperti halnya gosip, hoaks, atau bahkan propaganda. Jadi, kita tidak menelan mentah-mentah setiap informasi begitu saja apalagi asal kirim pesan di grup WhatsApp.

Teknik Bersih-Bersih Rumah

Membersihkan rumah itu sekilas hal yang sepele dan tidak diajarkan di sekolah. Namun, salah sedikit bisa mengakibatkan barang kesayangan rusak bahkan kecelakaan. Ini serius.

sumber foto: Nathan Cowley/Pexels.com

Membersihkan rumah memang memiliki seninya sendiri. Itu sebabnya banyak artikel, buku, dan video populer di luar sana membahas soal hal ini. Tidak hanya karena kebanyakan orang itu malas bersih-bersih, tetapi juga membersihkan rumah itu tidak bisa sembarangan begitu saja.

Banyak hal sederhana yang sering kita sepelekan dalam membersihkan rumah. Misalkan saja perihal penggunaan sarung tangan. Selain itu, kadang kita pula menyamaratakan teknik bersih-bersih tidak peduli jenis bahan dan perabot yang kita bersihkan. Kadang juga kita asal membersihkan noda begitu saja seperti halnya bekas kotoran binatang peliharaan. Hal itu bisa mengganggu kenyamanan sekaligus keindahan dari rumah kita.

Bersih-bersih memang sepele, tapi rumah yang bersih dan tertata itu tidak kalah menarik dibandingkan dengan tampilan rumah-rumah estetik di Pinterest selama kita membersihkannya dengan benar. Bonusnya lagi: kita bakal lebih betah menghabiskan waktu di rumah bersama orang-orang tersayang.

Pengetahuan Hukum dari Hal Sederhana

Membeli rumah dan tanah memang menjadi kebutuhan bagi sebagian orang. Masalahnya kadang kita terjebak dalam masalah hukum rumit hanya karena masalah sederhana.

Siapa juga sih yang mau beli rumah atau tanah di tanah sengketa?

sumber foto: Expect Best/Pexels.com

Pemahaman hukum akan hal-hal sesederhana jual-beli tanah bisa mencegah kita dari situasi seperti ini. Sayangnya, banyak informasi tentang hukum yang tidak banyak kita ketahui dari hal di sekitar kita. Contohnya saja seperti mengurusi masalah tanah dan bangunan.

Sebenarnya banyak sekali sumber informasi tentang hukum yang sangat dekat dengan keseharian dan mudah dipahami di luar sana. Contohnya saja situs Hukum Online. Kita bisa belajar hal-hal seperti cara mengurusi surat tanah sampai mengurusi masalah hak cipta karya kita di sana. Masih banyak lagi artikel, buku, dan video yang bisa pelajari. Kita juga bisa bertanya pada keluarga/kerabat kita yang bekerja di bidang hukum seperti pengacara atau notaris untuk hal-hal yang lebih spesifik.

Pengetahuan akan hukum yang berkaitan dengan keseharian kita sangat penting karena bisa memudahkan kita di lain hari. Contohnya saja dalam masalah jual-beli tanah. Kita bisa tidur enak dan nyenyak tanpa harus ambil pusing karena harus bolak-balik ke notaris.

Hal Penunjang untuk Bisnis

Berwirausaha adalah salah satu cara untuk mengatasi minimnya lapangan pekerjaan bagi anak muda. Masalahnya, apa saja yang harus dibutuhkan dalam berwirausaha? Sayangnya tidak semua jenjang pendidikan mengajarkan hal ini.

sumber foto: Antoni Shkraba/Pexels.com

Berwirausaha tidak semudah membuka bisnis di depan rumah. Kita butuh persiapan fisik, mental, finansial, rencana bisnis yang matang, dan tentu saja perizinan. Perizinan sendiri kadang disepelekan karena minimnya informasi tentang ini. Selain itu, berwirausaha itu lebih mirip seperti penulis yang meriset sewaktu membuat karyanya. Kita bakal jauh lebih banyak belajar hal lain di luar masalah bisnis demi menunjang keberlangsungan bisnis kita jangka panjang.

Banyak sekali informasi yang beredar di luar sana mengenai masalah ini. Mulai dari manajemen bisnis, pembukuan aset, penghitungan laba rugi, semua perizinan yang dibutuhkan, hingga hal tambahan lain seperti pendaftaran NPWP dan merek dagang. Banyak sekali video, buku, artikel, bahkan pelatihan gratis yang diadakan pemerintah di luar sana. Semua itu wajib kita tekuni jika memang serius ingin berwirausaha.

Itu tadi ketujuh informasi yang sangat membantu kita untuk melewati masa dewasa, tapi kurang diajarkan di sekolah. Ada tambahan lain? Sila tulis di kolom komentar!